Bonus Demografi Indonesia Untung atau Rugi
Bonus demografi adalah keadaan dimana
penduduk usia produktif (usia 15-64 tahun) memiliki jumlah yang lebih jauh
banyak dari pada penduduk usia non produktif. Bonus demografi pada mulanya
ditandai dengan keadaan tingginya tingkat laju pertumbuhan penduduk sehingga
menyebabkan jumlah penduduk yang sangat banyak. Tahap selanjutnya, dilakukan
upaya-upaya untuk menurunkan jumlah kelahiran, otomatis jumlah penduduk usia
muda dari angkatan-angkatan sebelumnya akan melinjak drastis ketimbang angkatan
berikutnya. Jumlah penduduk usia muda yang banyak inilah yang kelak akan
menjadi angkatan kerja, disebut dengan istilah bonus demografi.
Tergantung dari manajemen kebijakan
pemerintah, Bonus demografi ini dapat menjadi berkah/keuntungan (Window Of
Opportunity) atau bencana (Window
Of Disaster). Dengan kata lain jumlah penduduk memiliki pengaruh yang begitu
signifikan terhadap suatu negara. Jumlah penduduk usia produktif yang banyak
dapat memacu pertumbuhan ekonomi ke tingkat yang lebih tinggi sehingga
menguntungkan dari segi pembangunan.
Meningkatnya pertumbuhan penduduk
usia produktif berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat serta pertumbuhan
ekonomi. Pertumbuhan ekonomi ikut meningkat akibat tingginya partisipasi tenaga
kerja. Oleh karena itu, bonus demografi dapat menjadi anugerah bagi bangsa
Indonesia, dengan syarat pemerintah harus menyiapkan generasi muda yang
berkualitas tinggi SDMnya melalui pendidikan, pelatihan, kesehatan, penyediaan
lapangan kerja dan investasi.
Namun,
jika bangsa Indonesia tidak mampu menyiapkan kejadian ini, yakni akan
terjadinya bonus demografi, seperti penyediaan lapangan kerja dan peningkatan kualitas SDM, baik
dalam pendidikan dan pelayanan kesehatan dan gizi yang memadai, maka akan
terjadi permasalahan, yaitu terjadinya pengangguran yang besar dan akan menjadi
beban Negara. Maka bonus demografi tersebut malah akan menjadi bencana.
Bonus Demografi dan
Peningkatan Kesejahteraan
Bonus demografi yang ada di Indonesia
adalah berkat adanya keberhasilan dalam
menekan angka fertilitas. Penurunan angka fertilitas terjadi salah satunya
karena keberhasilan program KB.
Kenyataan ini akan berpengaruh secara
signifikans terhadap peningkatan kesempatan keluarga untuk melakukan kegiatan
produktif. Kegiatan produktif akan berpengaruh terhadap peningkatan
kesejahteraan masyarakat, yakni:
1.
Meningkatkan
motivasi perempuan untuk masuk pasar kerja,
2.
Memperbesar
peran perempuan,
3.
Tabungan
masyarakat, dan
4.
Modal
manusia (human capital) tersedia.
Maka, dengan adanya Bonus Demografi yang
menguntungkan (Window Of Opportunity) melalui kelahiran tercegah (program KB).
Ibu-ibu akan banyak mempunyai waktu yang lebih banyak untuk melakukan hal-hal
yang bukan melahirkan dan merawat anak atau masa melahirkan dan merawat anak
lebih pendek. Dengan itu bonus demografi akan memicu pertumbuhan tabungan untuk
investasi dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi yang memberikan kontribusi
terhadap peningkatan kesejahteraan.
Komentar
Posting Komentar